ScrollFx

MASA LALU EDISSON

Tahukah anda bagaimana masa lalu Edisson?
Apakah ia anak yang yang menonjol di kelas?
Disekolah ia tidak dikenal sebagai anak jenius, ia bahkan menjadi langganan ranking terendah.
Kepala Sekolah menyebutnya otak udang dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Pendidikan formalpun hanya bertahan 3 bulan dan dia keluar.Thomas Alfa Edisson, memiliki 1093 karya besar dan merupakan orang yang mempunyai paten penemuan terbanyak di dunia.
Setidaknya ada 1300 penemuan atas nama dirinya.

Sebagaimana Einstein, Thomas Alfa Edisson adalah penemu terbesar di dunia yang mempunyai latar akademis yang buruk.
Akan tetapi ia bisa menghasilkan karya penemuan yang nilainya jauh diatas para sarjana dan profesor manapun di dunia.
Karena itu jangan jadikan alasan akademis menjadi hambatan Anda untuk meraih sukses.
Di dalam dunia bisnis, banyak sekali orang seperti Einstein atau Edisson, orang yang terlihat tidak berbakat di bisnis, akan tetapi setelah menemukan celahnya menjadi pebisnis yang sangat berhasil.

THOMAS ALFA EDISON

Buku itu seperti pengarangnya, hanya muncul satu kali di dunia, akan tetapi daripadanya ada sepuluh ribu yang keluar dan tak kembali lagi.Jonathan swift (1667-1745).

Sebagai seorang anak sekolah dasar di zaman Hindia Belanda pernah saya baca suatu cerita tentang Thomas Alva Edison (1847-1930).

Dalam cerita itu Edison diceritakan menjadi pencjaja koran di jalur ulang alik kereta api yang menghubungkan dua tempat di danau Erie. Ia bersobat dengan kondektur dan masinis kereta api yang memandangnya sudah melembaga menjadi bagian dan jalur ulang-alik itu. Oleh karena itu ia diberi tempat berkantor di ‘kabus’, yaitu gerbong terakhir yang bermenara pengawas. di kantornya ia menyimpan harta bendanya berupa buku-buku bekas yang dibelinya dari keuntungannya menjual koran atau yang ditemukannya di keranjang sampah.

Dari keranjang sampah ia juga mengumpulkan berbagai peralatan bekas yang ditemukannya terbuang di keranjang sampah, Untuk kita ketahui bersama, sudah menjadi kebiasaaan ibu rumah-tangga di Amerika serikat menaruh semua perlatan rumah-tangganya yang rusak di dekat tempat sampah, Benda2 itu akan dibuang ke tempat penumpukan sampah kecuali kalau ada yang mengambilnya lebih dahulu.

Thomas hanya menjajakan korannya ketika kereta berhenti di stasiun-stasiun di antara kedua ujung jalur ulang-alik. Sewaktu kereta berjalan ia ada di dalam kabus dan tidak menjajakan korannya karena ia tidak mau mengganggu hak penumpang untuk beristirahat, Dalam waktu-waktu senggangnya yang terputus-putus itulah ia membaca semua buku bekas yang ditemukannya dan kemudian memilah mana yang perlu disimpan dan mana yang lebih baik dibuang untuk mengehemat ruang penyimpanan, di samping itu ia juga mengotak-atik dan membongkar semua peralatan bekas yang ditemukannya di keranjang sampah.

Ada perkakas yang dapat diperbaikinya, ada pula yang sudah terlalu rusak untuk diperbaiki. Suku cadang yang menurut perkiraannya masih dapat berguna, disimpannya dan selebihnya dibuangnya untuk mengehmat penggunaan tempat penyimpanan di kabusnya. Dan pengalamannya membongkar-pasang peralatan rusak itu serta dengan membandingkannya dengan berbagai buku yang telah dibacanya akhirnya ia mencoba-coba membuat perlatan baru yang belum pernah ditemukan orang sebelumnya.

Pada suatu ketika ia mendapatkan seperangkat alat-cetak di tempat pembuangan sampah, Mesin cetak itu diperbaikinya sehingga dapat dipakai lagi mencetak. Timbul idenya membuat koran sendiri yang sekarang mungkin dapat dinamakan tabloid. Koran itu terbit secara berkala pada hari tertentu dan memuat berita lokal yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari di kereta api ulang-alik. Tentu saja berita seperti itu luput dari perhatian koran biasa, sehingga banyak yang tertarik membeli tabliodnya itu.

Dan hasil penjualan korannya itu ia membeli alat2 laboratotorium dan pereaksi kimia. Maka kabusnya diam2 berubah menjadi laboratorium dan pereaksi kimia tempatnya mengulangi kembali berbagai percobaan yang tercantum dalam buku pelajaran kimia. Itulah awal tamatnya riwayat kabus yang digunakknnya ssebagai laboratorium. Suatu percobaan kimia yang dikerjakannya meledak dan kabusnya terbakar, Ia pun akhinya dilarang berkantor di gerbong kereta api.

Apa yang dapat kita ambil hikmahnya dan thomas alva edison? ia tidak mampu bersekolah tinggi2 . Sejak kecil ia harus bekerja untuk mencari makan, Tetapi ia mambu membagi waktu, kapan menjajakan koran, kapan membaca buku dan mengotak-atik berbagia barang bekas. Dari mengotak-atik itu dan kehausannya membaca untuk mendapatkan pengetahuan baru, pikirannya berkembang dan ia akhiranya dijuluki sebagai satu dari sedikiti sekali penemu terbesar sampai masa kini.

Ia mencatatkan lebih dari 1000 paten terhadap hasil penemuannya. Hasil temuannya yang pertama adalah suatu perbaikan terhadap alat ketuk sinyal telegraf pada tahun 1869 pada usia 22 thn. Dari hasil paten itu ia mendapatkan modal untuk mendirikan pabrik alat2 telegrafi, dengan teknik telegrafi baru yang dinamakan metode dupleks. dengan cara itu satu kawat dapat menghantarkan sekaligus empat berita.

Pada tahun 1876 ia memindahkan pabriknya ke Menlo Park dan mengubah pabrik produksi itu menjadi laboratorium penemuan industri. Di tempat itu ia menghasilkan pemancar karbon dan suatu pesawat penerima baru. Inovasi itu membuat penemuan Alexander Graham Bell tentang telephon menjadi menguntungkan untuk dipasarkan. Setelah itu pada tahun 1877 ia menemukan gramofon yang menggunakan kertass timah-putih.

Pada tahun 1879 ia menemukan lampu pijar benang karbon yang adalah titik awal penerangan menggunakan lampu listrik.

Terlalu banyak penemuan-penemuannya yang lain yang juga berguna bagi masyaraat karena kemampuannya membaca cara menyelesaikan masalah dan mengotak-atik. Namun yang pasti dapat dikatakan ialah bahwa keberhasilannya bukan terutama karena kepandaiannya, melainkan karena ketekunannya bekerja. Hal itu tersirat dalam ungkapannya yang “Genius is one percent insipiration and ninety-nine percent transpiration” atau kejeniusan itu adalah satu persen ilham dan sembilan puluh sembilan persen kucuran keringat.

itu juga barang kali yang sesuai dengan pengamatan orang jepang tentang beda etos kerja kita dengan etos kerja bangsa jepang. Katanya kita berkeringat sehabis makan sedangkan orang jepang berkeringat sehabis bekerja !. Bandung, 12 Oktober 1999. [ disadur dari buku : Pola Induksi Seorang Eksperimentalis; Prof.Andi Hakim Nasution; IPB-Press; 2000 ]

Thomas Alva Edison 11 February 1847 - 18 Oktober 1931
Bola Lampu

Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari penemu terbesar sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga dikenal sebagai penemu yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-penemuannya.
bola lampu

Bola lampu pertama

Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan telegraphy (telegraph untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun 1868, di usia 21 tahun, dia telah mengembangkan dan mempatentkan penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam telegraph.

Dimasa kecilnya, Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar Edison di rumah. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Thomas Edison semasa kecilEdison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya: "Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."
Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya sendiri, WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.

Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja sebagai ahli telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.

Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Mungkin kata yang cocok untuk menggambarkan kepandaian Edison adalah: "Genius adalah 99% kerja keras"

THOMAS ALFA EDISON
Penemu Terbesar Dunia


Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia. Bayangkan, ia menemukan 3.000 penemuan, diantara-nya lampu listrik, sistim distribusi listrik, lokomotif listrik, stasiun tenaga listrik, mikrofon, kinetoskop (proyektor film), laboratori-um riset untuk industri, fonograf (berkembang jadi tape-recorder), dan kinetograf (kamera film).

Ia anak bungsu dari tujuh bersaudara, lahir tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Buah perkawinan Samuel Ogden, keturunan Belanda dengan Nancy Elliot. Sebagaimana umumnya orangtua, Samuel dan Nancy menyambut kelahiran anaknya dengan suka-cita. Tidak ada hal aneh dalam proses kelahiran anak ini. Namun setelah anak ini mulai bertumbuh, terlihat hal-hal ‘aneh’ yang membuatnya lain dari anak yang lain. Bayangkan, pada usia enam tahun ia pernah mengerami telur ayam.

Setelah berumur 7 tahun, ia masuk sekolah. Tapi malang, tiga bulan kemudian ia dikeluarkan dari sekolah. Gurunya menilainya terlalu bodoh, tak mampu menerima pelajaran apa pun. Untunglah ibunya, Nancy, pernah berprofesi guru. Sang ibu mengajarnya membaca, menulis dan berhitung. Ternyata anak ini dengan cepat menyerap apa yang diajarkan ibunya.

Anak ini kemudian sangat gemar membaca. la membaca berbagai jenis buku. Berjilid-jilid ensiklopedi dibacanya tanpa jemu. Ia juga membaca buku sejarah Inggris dan Romawi, Kamus IPA karangan Ure, dan Principia karangan Newton, dan buku Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker.

Selain itu, ia juga anak yang sangat memahami kondisi ekonomi orangtuanya. Pada umur 12 tahun ia tak enggan jadi pengasong koran, kacang, permen, dan kue di kereta api. Sebagian keuntungannya diberikan kepada orang tuanya. Hebatnya, saat berjualan di dalam kereta api itu, ia gemar pula melakukan berbagai eksprimen. Bahkan sempat menerbitkan koran Weekly Herald. Suatu ketika, saat bereksprimen, sebuah gerbong hampir terbakar karena cairan kimia tumpah. Kondektur amat marah dan menamparnya hingga pendengarannya rusak.

Kemudian sejarah ilmu pengetahuan mencatat nama orang yang hidup tahun 1847-1931 ini (meninggal di West Orange, New York, pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun), sebagai penemu terbesar di dunia dengan 3000 penemuan. Ia bahkan pernah menemukan 400 macam penemuan dalam masa 13 bulan. *e-ti/tian dari berbagai sumber

belajar gagal dariThomas Alfa Edison

Belajar dari kegagalan ala Thomas Alfa Edison

Thomas Alfa Edison, siapa sih yang ngga kenal. Penemu lampu pijar. Awal mulanya beliau dianggap bodoh oleh gurunya sehingga dia dikeluarkan dari sekolah. Ibunya memutuskan untuk mengajarnya sendiri karena tidak ada satupun sekolah yang mau menerimanya.

Karier penemuannya diawali seteliah dia membaca buku School of Natural Philosophy karya RG Parker (isinya petunjuk pratis untuk melakukan eksperimen di rumah) dan Dictionary Of Science. Ibunya lalu membuatkan dia sebuah Lab kecil di rumah.

Penemuan terbesarnya sepanjang masa adalah Lampu pijar, Namun sebenarnya Thomas alfa Edison telah menemukan banyak alat dan telah dipatentkan sebelum dia menemukan lampu pijar. Penemuan yang telah di patenkannya tercatat sebanyak 1.093 buah.

Pada saat dia menemukan lampu pijar ini Thomas Alfa Edison telah mengalami kegagalan sampai sebanyak 9.998 kali, baru pada percobaan yang ke 9.999 dia berhasil dan sukse menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala dengan terangnya.

Pada saat keberhasilannya di capai, dia sempat ditanya : Apa Kunci kesuksesannya ?

Thomas Alfa Edison menjawab : “SAYA SUKSES, KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN”.

Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang terus menerus dan berulang-ulang .

Bahkan pada saat dia ditanya apakah tidak bosan dengan kegagalan?

Thomas Alfa Edison menjawab “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH BISA MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”.

Luar biasa bukan walaupun sudah sedemikian banyaknya dia mengalami kegagalan, dia masih memandang kegagalan dari kaca mata yang positip. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi di pandang dari sisi lain dan bermanfaat baginya, yaitu malah dia mengetahui cara agar lampu tidak menyala.

Cara pandang dan kegigihan beliau inilah yang harus kita teladani, walaupun sudah sedemikian banyak mengalami kegagalan Thomas Alfa Edison tetap tidak patah semangat bahkan bisa meyakinkan orang lain untuk mendanai “Proyek gagal” nya secara berulang-ulang.

So Be Positive

Mari kita banyak belajar dari kisah hidup Thomas Alfa Edison.

iCalendar

ebuddy.com Login

Crystal Clock

About this blog